Joglo Adalah Rumah Adat Dari
Rumah Adat Suku Tengger
Keempat ada rumah adat suku tengger yang terkenal dengan keunikan bentuk atapnya. Atap rumah suku tengger memiliki bentuk meruncing dan meninggi yang menumpuk ke atas. Dengan bubungan yang tinggi, rumah adat ini dikenal hanya memiliki 1-2 jendela saja. Lalu di bagian depan rumah pasti ada bale-bale atau tempat untuk duduk-duduk atau bersantai. Kemudian, material utama yang dipakai untuk membangun rumah adalah berbagai jenis papan dan kayu.
Pada umumnya, masyarakat Suku Tengger yang berada di wilayah gunung Bromo ini akan membangun rumah secara berdekatan. Jadi biasanya konsep pembangunan rumah di sana tampak tidak teratur, satu rumah dengan lainnya saling berdekatan dan bergerombol. Pemisah antar rumah hanya sepetak jalan bagi pejalan kaki saja.
Adapun tujuan dari konsep tersebut tidak lain adalah untuk menghalau angin kencang dan cuaca buruk. Selain menjaga setiap rumah dari terpaan angin hal ini juga menunjukkan solidaritas masyarakat yang tinggi. Seperti dalam membangun rumah, mereka telah memikirkan orang lain di sekitarnya.
Memiliki beberapa jenis
Rumah adat Nuwo Sesat juga memiliki beberapa jenis yang masing-masing berbeda.
Rumah adat Lampung Nuwo Sesat ini dibedakan sesuai fungsinya masing-masing. Terdapat beberapa jenis Nuwow Sesat yakni Balai Agung, Nuwo Balak, dan Nuwow Lunik.
Mengenal Rumah Adat Sulawesi Utara dari Bentuk, Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya
Jenis-jenis Rumah Adat Jawa Timur
Rumah adat Jawa Timur memang memiliki beberapa kesamaan dengan rumah adat Jawa Tengah. Meski begitu, keduanya tetap memiliki ciri khas dan nilai filosofis masing-masing. Di Jawa Timur, rumah adatnya juga tersebar di berbagai daerah. Berikut ini adalah beberapa jenis rumah adat yang bisa Anda temukan di Jawa Timur:
Jenis-jenis Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat
Selain memiliki desain dan model rumah yang unik, rumah adat Lampung Nuwo Sesat juga memiliki beberapa jenis lho!
Berikut jenis-jenis rumah adat Nuwo Sesat diantaranya :
Rumah Adat Limasan Lambang Sari
Selanjutnya ada rumah adat Limasan Lambang Sari. Sesuai dengan namanya,rumah ini memiliki bentuk limas atau persegi panjang. Lambang Sari ini memiliki keunikan tersendiri, di mana konstruksi atapnya dibuat serupa balok penyambung.
Untuk tiang rumahnya ada sebanyak 16 buah dengan atap empat sisi. Apabila Anda memperhatikan, ada satu bubungan kuat yang menghubungkan keempat sisi atap tersebut. Lalu pondasinya berbentuk umpak dengan alas tiang dari batu, dan ada purus di tengah tiang bawah sebagai pengunci tiang bangunan.
Rumah Adat Joglo Situbondo
Selain kedua Joglo di atas, masih ada rumah Joglo Situbondo. Sebenarnya hanya penyebutannya saja yang berbeda. Secara umum ketentuan bangunan dan bentuknya hampir serupa. Joglo ini memiliki bentuk limas atau dara gepak. Material utamanya pun sama, yaitu kayu jati. Lalu yang menjadi keunikan dari rumah adat satu ini adalah kepercayaan Kejawen yang berakar pada sinkretisme jadi lambang rumah adat satu ini.
Dalam tata ruang Joglo Situbondo, menggambarkan keharmonisan antar sesama manusia dan dengan lingkungan. Bangunan dibagi menjadi beberapa area, seperti pendopo dan bagian inti rumah yang terdiri dari senthong tengen untuk dapur dan gudang, senthong kiwa untuk area kamar tidur, dan senthong tengah sebagai tempat menyimpan benda pusaka dan berharga lainnya.
Kemudian pondasi rumah, jumlah saka yang dipakai, bebatur rumah, juga ornamen atau hiasan yang menggambarkan kepribadian dari masyarakat sekitar. Saat hendak masuk ke rumah Joglo Situbondo, Anda akan melihat makara atau selur gulung.
Pintu dengan ukiran semacam itu menjadi penanda yang diyakini masyarakat bahwa hal-hal negatif tidak dapat masuk rumah dengan makara tersebut. Selain rumah Joglo Situbondo, masih ada rumah Joglo lain yang bisa ditemukan di Jawa Timur, seperti Joglo Hageng dan Joglo Pengrawit.
Selanjutnya ada rumah adat Osing yang bisa Anda temukan saat berkunjung ke Banyuwangi. Rumah ini memiliki beberapa jenis, yaitu Baresan, Crocogan, dan Tikel Balung. Ketiganya dibedakan berdasarkan rab atau jumlah bidang atapnya. Baresan memiliki 4 rab, lalu Crocogan memiliki 2 rab, dan Tikel Balung memiliki 4 rab.
Untuk pembagian ruangnya, ketiganya sama saja. Rumah akan dibagi menjadi empat area, yakni pembatas atau hek/baleh, teras atau ampet, ruang tengah atau jerumah, dan dapur atau pawon. Rumah Osing biasanya masih berlantai tanah, dengan atap genting dari gerabah.
Bagian Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat
Rumah adat satu ini memiliki material utama yang terbuat dari kayu dengan desain bentuk rumah menyerupai rumah panggung.
Bagian dalam rumah memiliki beberapa bagian dengan fungsi dan filosofi masing-masing. Di antaranya :
Ijan Geladak adalah pintu masuk ke rumah. Bentuknya menyerupai tangga yang disebut Rurung Agung.
Dalam upacara adat, para penjaga menggunakan bagian itu untuk menjaga pintu masuk. Bahkan pada upacara-upacara tertentu, tamu-tamu penting disambut dengan tarian sebelum menuju ke Ijan Geladak.
Setelah menaiki tangga atau Ijan Geladak kamu akan langsung menuju Anjungan atau serambi.
Tempat ini biasanya digunakan untuk melakukan musyawarah atau sekedar beristirahat sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Pada acara-acara penting, Anjungan ini juga digunakan untuk menerima tamu.
Ruang Pasiban adalah ruang sakral yang hanya boleh dimasuki oleh kepala suku atau tamu terhormat.
Mereka biasanya menggunakan ruang ini untuk merencanakan hal-hal penting atau bermusyawarah seperti upacara atau acara adat.
Lampung memiliki seni musik yang disebut Gamelan Lampung. Ruangan Tetabuhan inilah yang digunakan untuk menyimpan alat musik tersebut. Gamelan Lampung yang unik ini terinspirasi dari gamelan Jawa.
Kenali Rumah Adat Banten beserta Penjelasan dari Keunikan dan Sejarah Singkatnya
Pada dasarnya Rumah Nuwo Sesat tidak dibangun untuk warga biasa, melainkan untuk pejabat tinggi/pemimpin untuk bermusyawarah. Kegiatan musyawarah ini memakan waktu yang lama, maka dari itu dibuatlah ruangan Gajah Merem.
Ruangan ini terinspirasi dari gajah yang dipercaya masyarakat Lampung sebagai pemimpin. Bersama dengan kata Merem artinya pemimpin yang butuh istirahat.
Itulah informasi mengenai rumah adat Lampung dan keunikannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
57%57% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
43%43% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Rumah adat Jawa Timur hampir sama dengan rumah adat di Jawa lainnya. Jenis rumah paling terkenal adalah rumah dengan konsep Joglo. Sinkretisme agama dan kepercayan kejawen yang dianut masyarakat turut menyumbang karakteristik dan keunikan bangunan.
Termasuk bentuk dan tata ruangnya yang terpengaruh oleh kepercayaan masyarakat Jawa. Ada beberapa jenis rumah adat yang dapat Anda temukan di Jawa Timur. Berikut adalah beberapa jenis rumah adat, filosofi, dan juga pembagian ruang pada rumah adat di Jawa Timur.
Nuwo Sesat Balai Agung
Jenis rumah adat Nuwo Sesat yang pertama yaitu Sesat Balai Agung yang juga merupakan sebagai ikon.
Sesat Balai Agung digunakan sebagai tempat melakukan pertemuan oleh para penyimbang adat atau dikenal juga sebagai purwatin, tempat ini digunakan untuk musyawarah pepung di balai agung.
Ketika memasuki rumah ini kamu akan melewati jambat agung atau tangga, yang di sepanjang tangga terdapat payung berwarna putih, kuning, dan merah. Ini melambangkan kesatuan oleh masyarakat Lampung.
Payung putih ini juga memiliki arti tingkat marga , sedangkan payung kuning sebagai tingkat kampung, dan payung merah sebagai lambang tingkat suku di Lampung.
Rumah ini, juga memiliki lambang burung garuda yang dipercaya masyarakat Lampung sebagai kendaraan yang digunakan Dewa Wisnu pada zaman dahulu.
Nuwo Balak, yang berarti “rumah besar”, adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal kepala suku.
Rumah berukuran 30 x 15 meter ini memiliki beranda untuk bersantai. Bangunan utama Nuwo Balak juga terbagi menjadi beberapa ruangan. Dengan dua ruang pertemuan, satu ruang keluarga, dan delapan kamar tidur.
Nuwo Lunik yang berarti “rumah kecil”, merupakan bangunan yang sering digunakan oleh masyarakat biasa.
Karena ukurannya yang lebih kecil, rumah ini menjulang tanpa dilengkapi beranda rumah. Bangunan utama memiliki berbagai kamar tidur dan dapur yang menyatu pada bangunan utama. Kemudian atapnya berbentuk perahu terbalik.
9 Rumah Adat Papua beserta Nama, Keunikan, Ciri-ciri, dan Gambarnya Lengkap!
Rumah Adat Dhurung
Rumah adat Jawa Timur satu ini cukup berbeda dengan rumah adat lainnya. Sebab pondasi yang dipakai berbentuk gubug. Lalu bagian atapnya terbuat dari rumbai daun pohan atau dheun. Rumah adat ini biasa terletak di samping-samping ladang, dan dijadikan sebagai tempat istirahat setelah bekerja di ladang. Selain di samping ladang, dhurung juga biasa dibangun di depan rumah dengan ukuran kecil sampai sedang.
Selain untuk istirahat, tempat ini juga dimanfaatkan untuk bersosialisasi dengan para tetangga, sekaligus menjadi tempat mencari jodoh. Apabila dhurung ini dibangun dengan ukuran besar, maka tempat ini juga dijadikan sebagai penyimpan padi.
Di dalam rumah dhurung biasanya juga diberi penjebak tikus, guna menangkal tikus liar berkeliaran memakan padi. Rumah adat dhurung ini bisa Anda temukan apabila berkunjung ke Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, sampai Kabupaten Gresik.
Terdapat beberapa jenis rumah adat Lampung yang terkenal dan masih dilestarikan hingga saat ini. Masing-masing memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis rumah adat Lampung:
Nuwo Sesat, yang juga dikenal sebagai Sesat Balai Agung, merupakan salah satu jenis rumah adat Lampung yang paling ikonik. Nama "Nuwo" berarti rumah, sedangkan "Sesat" berarti adat. Jadi, Nuwo Sesat dapat diartikan sebagai rumah adat atau balai adat.
Fungsi utama Nuwo Sesat adalah sebagai tempat pertemuan dan musyawarah para pemimpin adat atau penyimbang. Bangunan ini biasanya memiliki ukuran yang cukup besar dan terdiri dari beberapa ruangan dengan fungsi khusus, antara lain:
Nuwo Sesat memiliki arsitektur yang megah dengan atap berbentuk limas atau segitiga. Ornamen ukiran yang indah menghiasi berbagai bagian bangunan, mencerminkan kekayaan seni dan budaya masyarakat Lampung.
Lamban Pesagi adalah jenis rumah adat yang berasal dari masyarakat Lampung Barat. Nama "Lamban" berarti rumah, sedangkan "Pesagi" merujuk pada bentuk denah rumah yang persegi.
Ciri khas Lamban Pesagi antara lain:
Lamban Pesagi biasanya terdiri dari beberapa ruangan seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan ruang keluarga. Rumah ini menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan dalam budaya Lampung Barat.
Rumah adat Sukadana berasal dari daerah Lampung Timur. Bentuknya mirip dengan Lamban Pesagi, namun memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Ciri khas rumah adat Sukadana antara lain:
Rumah adat Sukadana biasanya terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan ruang keluarga. Desainnya yang unik mencerminkan adaptasi masyarakat Lampung terhadap kondisi alam di wilayah mereka.
Nuwo Balak, yang berarti "rumah besar", adalah jenis rumah adat yang biasanya dimiliki oleh para pemimpin adat atau orang-orang terpandang dalam masyarakat Lampung. Bangunan ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan rumah-rumah lainnya dan sering digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus tempat pertemuan.
Karakteristik Nuwo Balak antara lain:
Nuwo Balak biasanya memiliki beberapa ruangan seperti ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dan dapur. Rumah ini menjadi simbol status sosial dan kewibawaan pemiliknya dalam masyarakat Lampung.
Mahanyukan adalah jenis rumah adat yang berasal dari masyarakat Lampung Pesisir. Nama "Mahanyukan" berarti "mengalir", yang mencerminkan filosofi hidup masyarakat pesisir yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.
Ciri khas rumah adat Mahanyukan antara lain:
Mahanyukan biasanya terdiri dari beberapa ruangan seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan ruang keluarga. Desainnya yang sederhana namun fungsional mencerminkan kearifan lokal masyarakat pesisir Lampung dalam beradaptasi dengan lingkungan mereka.
KOMPAS.com - Indonesia memiliki keragaman suku dengan banyak hasil budaya, salah satunya adalah rumah adat.
Setiap daerah di Indonesia memiliki bangunan rumah adat dengan nama yang berbeda-beda.
Baca juga: Rumah Betang, Rumah Adat Kalimantan: Ciri-ciri, Fungsi, dan Makna
Meski begitu, di beberapa daerah juga ditemukan bentuk rumah adat yang memiliki kesamaan karena kedekatan budaya yang ada di tempat tersebut.
Bagi masyarakat setempat, rumah adat bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, namun dalam perancangannya mengandung unsur budaya dengan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Baca juga: Suku Gayo di Aceh, Sejarah, Bahasa, dan Rumah Adat
Unsur-unsur budaya dalam sebuah rumah adat dapat melekat pada fungsi, arsitektur, ornamen, bahan, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Rumah Adat Bali: Bagian, Fungsi, dan Penjelasan Arsitektur Asta Kosala Kosali
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah daftar 38 nama rumah adat di Indonesia dari tiap provinsi.
1. Rumah adat Provinsi Aceh: Krong Bade
2. Rumah adat Provinsi Sumatera Utara: Bolon
3. Rumah adat Provinsi Sumatera Barat: Gadang
4. Rumah adat Provinsi Riau: Selaso Jatuh Kembar
5. Rumah adat Provinsi Kepulauan Riau: Belah Bubung
6. Rumah adat Provinsi Bengkulu: Bubungan Lima
7. Rumah adat Provinsi Jambi: Kajang Lako
8. Rumah adat Provinsi Lampung: Nuwou Sesat
9. Rumah adat Provinsi Sumatera Selatan: Rumah Limas
10. Rumah adat Provinsi Bangka Belitung: Rumah Rakit
11. Rumah adat Provinsi Banten: Sulah Nyanda
12. Rumah adat Provinsi DKI Jakarta: Rumah Kebaya
13. Rumah adat Provinsi Jawa Barat: Rumah Jolopong
14. Rumah adat Provinsi Jawa Tengah: Rumah Joglo
15. Rumah adat Provinsi DI Yogyakarta: Rumah Joglo
16. Rumah adat Provinsi Jawa Timur: Rumah Joglo
17. Rumah adat Provinsi Kalimantan Barat: Rumah Panjang
18. Rumah adat Provinsi Kalimantan Timur: Rumah Lamin
19. Rumah adat Provinsi Kalimantan Selatan: Rumah Bubungan Tinggi
20. Rumah adat Provinsi Kalimantan Tengah: Rumah Betang
21. Rumah adat Provinsi Kalimantan Utara: Rumah Baloy
22. Rumah adat Provinsi Gorontalo: Rumah Dulohupa
23. Rumah adat Provinsi Sulawesi Barat: Rumah Boyang
24. Rumah adat Provinsi Sulawesi Tengah: Rumah Souraja
25. Rumah adat Provinsi Sulawesi Utara: Rumah Walewangko
26. Rumah adat Provinsi Sulawesi Tenggara: Rumah Buton
27. Rumah adat Provinsi Sulawesi Selatan: Tongkonan
28. Rumah adat Provinsi Bali: Gapura Candi Bentar
29. Rumah adat Provinsi Nusa Tenggara Timur: Rumah Musalaki
30. Rumah adat Provinsi Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka
31. Rumah adat Provinsi Maluku: Baileo
32. Rumah adat Provinsi Maluku Utara: Rumah Sasadu
33. Rumah adat Provinsi Papua: Rumah Kariwari
34. Rumah adat Provinsi Papua Barat: Mod Aki Aksa
35. Rumah adat Provinsi Papua Pegunungan Tengah: Rumah Honai
36. Rumah adat Provinsi Papua Selatan: Rumah Jew
37. Rumah adat Provinsi Provinsi Papua Tengah: Rumah Karapao
38. Rumah adat Provinsi Provinsi Papua Barat Daya: Kambik
Sumber: repositori.kemdikbud.go.id petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id gramedia.com repository.uksw.edu regional.kompas.com
Mengenal Rumah Adat Lampung Beserta Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya Singkat – Tidak dapat dipungkiri kalau Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keragaman budayanya.
Hal ini tercermin dari keberagaman suku dan budaya di tanah air, Indonesia memiliki setidaknya 300 kelompok etnis dan 1.340 suku.
Keragaman budaya yang berbeda membuat tiap daerah di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing. Keragaman ini berupa suku, budaya, makanan tradisional, hingga rumah adat.
Salah satu provinsi Indonesia dengan budaya yang khas adalah Provinsi Lampung yang letaknya di ujung selatan pulau Sumatra.
Kebudayaan Lampung merupakan perpaduan dari kebudayaan Arab, India, dan Cina. Perpaduan budaya ini tidak terlepas dari pengaruh Lampung yang merupakan jalur perdagangan dunia, sehingga banyak pedagang asing yang singgah dan sering meninggalkan budaya dan tradisi.
Rumah adat merupakan warisan budaya yang perlu untuk kita jaga dan lestarikan bersama agar diketahui generus bangsa.
Bangunan tradisional ini mencerminkan tradisi masyarakat di suatu daerah, dan sebagai identitas suku bangsa.
Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang merepresentasikan identitas suku masing-masing.
Salah satu rumah adat yang banyak menarik perhatian yakni rumah adat Lampung. Rumah adat lampung dikenal sebagai Nuwo Sesat.
Nuwo Sesat bermakna rumah adat, hingga saat ini rumah adat ini tetap menjadi kebanggan masyarakat lampung dan dilestarikan hingga kini.
Jika berkunjung ke Lampung kamu dapat mudah menemukan rumah adat Nuwo Sesat, namun bukan rumah untuk ditinggali saat ini rumah adat satu ini dialihfungsikan oleh masyarakat Lampung dan digunakan sebagai tempat berkumpul maupun tempat untuk bermusyawarah.
Dahulu, rumah adat lampung berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat, seperti purvatin, atau perimbangan adat.
Bentuknya sendiri menyerupai rumah panggung dan terbuat dari kayu dan dengan anyaman ilalang pada bagian atap.
Namun kini, penggunaan atap ilalang sudah diganti dengan genteng agar bisa melindungi rumah adat atap secara optimal.
Nama-nama Rumah Adat Riau beserta Keunikan, Sejarah Singkat, dan Gambarnya Lengkap